PLERED : MAKANAN TRADISIONAL YANG MASIH DIMINATI MASYARAKAT

Tamansari, Banyumas – Apakah ada yang mengenal makanan tradisional di sekitar Banyumas dengan nama plered? Plered adalah salah satu makanan tradisional khas Jawa yang mungkin dapat ditemui diberbagai daerah Jawa. Setiap daerah memiliki nama yang berbeda untuk mendeskripsikan makanan tradisional dengan tekstur yang kenyal, berwarna hijau dan merah, ada campuran parutan kelapa dan gula pasir.  Di Desa Tamansari, makanan tradisional dengan ciri-ciri tersebut dinamakan dengan plered. Di daerah lainnya mungkin banyak yang mengenal dengan sebutan cenil. Perbedaan makanan plered dan cenil di Desa Tamansari yaitu jika plered menggunakan taburan gula pasir, sedangkan cenil menggunakan gula jawa yang telah dilelehkan. Kedua jenis makanan tersebut enak dan tetap harus disesuaikan dengan selera masing-masing orang.

Plered sudah ada di Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas sejak zaman dahulu. Plered mulai disukai oleh masyarakat Tamansari pada tahun 1959. Di tahun tersebut, perempatan Desa Tamansari digunakan sebagai pasar untuk menjajakan makanan termasuk plered. Namun, saat ini plered sudah jarang ditemui di pasaran. Meskipun masih ada di beberapa tempat dengan pedagang yang menjual plered. Sebenarnya membuat makanan tradisional ini tidak memerlukan waktu dan biaya yang cukup mahal. Anda bisa mencoba membuat plered sendiri ketika memiliki waktu yang cukup luang.

“Sebenarnya membuat plered itu mudah mba, hanya butuh waktu satu jam karena bahan untuk membuat plered biasanya selalu ada di setiap dapur rumah. Hanya perlu tepung tapioka, tepung terigu, garam, dan pewarna makanan. Kemudian ditambahkan dengan parutan kelapa dan gula pasir agar rasanya lebih nikmat.” Ucap Ibu Tarwen selaku penjual plered di Tamansari.

Jika dilihat dari waktu dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan plered, maka tak heran jika plered dijual dengan harga yang cukup murah yaitu Rp1.000 perbungkus dengan setiap bungkusnya terdiri dari 9 buah plered. Proses pembuatan plered yang dilakukan oleh penjual plered di Desa Tamansari masih menggunakan alat-alat manual. Bahkan, Ibu Tarwen tidak memiliki alat khusus untuk membuat plered. Namun, karena sudah terbiasa membuat makanan ini, Ibu Tarwen berhasil membuat plered dengan ukuran yang sama.

Ternyata menikmati makanan tradisional yang enak tidak harus merogoh kocek yang mahal. Dengan mengeluarkan Rp1.000 sudah dapat merasakan kenyalnya plered yang ditaburi gula pasir. Jadi, plered dapat menjadi salah satu makanan tradisional yang wajib untuk dicoba. Rasanya yang unik dan enak dijamin tidak akan membuat Anda menyesal karena mencoba makanan ini!

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *