Sumber: Wikipedia
Rempeyek yutuk merupakan salah satu kuliner khas yang berasal dari daerah pesisir selatan Jawa. Makanan ini terbuat dari yutuk, yaitu hewan laut kecil yang dikenal sebagai undur-undur laut (mole crab), yang banyak ditemukan di pantai berpasir. Yutuk memiliki cangkang keras dan ukuran kecil, sehingga sering kali dijadikan bahan utama dalam pembuatan rempeyek. Masyarakat setempat telah lama mengolah hewan ini menjadi camilan renyah yang memiliki cita rasa gurih dan sedikit asin, memberikan sensasi unik bagi pecinta kuliner tradisional.
Proses pembuatan rempeyek yutuk dimulai dengan membersihkan yutuk dari pasir, kemudian mencampurkannya ke dalam adonan tepung beras yang telah dibumbui dengan bawang putih, ketumbar, garam, dan santan. Setelah itu, adonan digoreng tipis-tipis hingga kering dan renyah. Perpaduan antara kerenyahan rempeyek dengan tekstur yutuk yang khas membuat makanan ini semakin digemari, terutama oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah pesisir. Selain itu, rempeyek yutuk juga menjadi oleh-oleh khas yang banyak dicari, karena memiliki daya tahan yang cukup lama dan mudah dikemas.
Selain kelezatannya, rempeyek yutuk juga memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Yutuk mengandung protein dan kalsium yang bermanfaat bagi tubuh, sehingga makanan ini tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Tak heran jika banyak masyarakat mulai melirik usaha pembuatan rempeyek yutuk sebagai peluang bisnis kuliner yang menjanjikan. Bahkan, beberapa pengusaha telah memasarkan rempeyek yutuk secara online, sehingga peminat dari luar daerah juga bisa menikmatinya.
Dengan semakin berkembangnya pariwisata kuliner, rempeyek yutuk kini semakin dikenal luas dan menjadi salah satu ikon kuliner khas daerah pesisir Kebumen. Keunikan bahan dasarnya serta cita rasanya yang khas membuat makanan ini terus diminati. Masyarakat setempat pun berupaya untuk terus melestarikan dan mempromosikan kuliner ini agar tetap eksis di tengah maraknya makanan modern. Rempeyek yutuk bukan hanya sekadar camilan tradisional, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya pesisir yang patut dijaga dan dikembangkan.