Purbalingga – Nasi rames dikenal sebagai kuliner khas Jawa yang berisi nasi putih dengan aneka lauk. Hidangan ini mudah ditemui di warung pinggir jalan hingga acara hajatan. Filosofi dari hidangan tersebut sangat sederhana, yaitu sepiring nasi rames mencerminkan keberagaman rasa gurih, manis, dan pedas.
Di Purbalingga, tradisi rames berkembang sesuai selera masyarakat, salah satunya terdapat di trotoar yang berhadapan dengan Balai Desa Karang Sentul. Warung sederhana bernama “Rames Mbak Gendut” ini dikelola Febrianti, akrab disapa Mbak Gendut. Berdiri sejak 27 September 2023, warung ini sudah dua tahun menjadi tujuan sarapan favorit masyarakat.

Menu andalan warung ini terdiri atas sambal tongkol, kare kentang, serta rica-rica balungan ayam dengan cita rasa pedas, manis, dan gurih. “Balungan cukup direbus sebentar. Untuk bumbu ulek ada bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, sedikit pala, dan cabai merah. Ditambah bumbu rendang, daun salam, laos, sereh, dan daun jeruk. Setelah harum, masukkan balungan, beri gula, garam, dan penyedap. Tunggu sampai meresap, lalu siap disajikan,” jelas Mbak Gendut.

Usaha ini berawal dari dagangan sang bibi. Setelah bibinya meninggal, Mbak Gendut memulai usaha sendiri dengan melibatkan keluarga. “Usaha keluarga, jadi semua ikut membantu,” katanya. Cara ini untuk menjaga ciri khas rasa yang ada.
Warung Rames Mbak Gendut buka pukul 05.00 dan habis pada pukul 08.00. Waktu jualan singkat membuatnya sering diburu pelanggan yang mencari sarapan cepat dan mengenyangkan.
Isna, sebagai pelanggan setia memberikan tanggapan positif. “Menu yang paling istimewa adalah rica-rica balungan ayam karena rasanya enak dan pedas, sementara tempat makan terasa nyaman karena teduh, porsinya cukup, serta harganya terbilang terjangkau,” ujarnya
Mbak Gendut berharap usahanya terus berkembang dan bisa membuka cabang baru. “Semoga bisa menambah lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Dengan menjaga kualitas bahan yang segar serta konsistensi pada resep, ia optimistis warungnya akan semakin digemari.
Editor: Arsa Rahman Hidayatulloh