Aluna Sagita Gutawa, yang akrab disapa Gita Gutawa, telah menorehkan jejak dalam dunia musik Indonesia sejak usia muda. Suara soprannya yang khas memikat hati pendengar lewat lagu-lagu seperti Kembang Perawan dan Jalan Lurus. Namun, seiring waktu, Gita memilih untuk tidak lagi tampil di panggung. Ia memutuskan untuk menjelajahi dunia produksi musik dan pendidikan, dengan semangat yang tak kalah besar.

Setelah menyelesaikan pendidikan di University of Birmingham dan London School of Economics, Gita mengubah fokus kariernya. Ia memilih berkontribusi dari balik layar, terutama di bidang produksi dan edukasi musik. Bersama sang ayah, Erwin Gutawa, ia mendirikan Erwin Gutawa Music School pada tahun 2018. Sekolah ini bertujuan untuk membina generasi muda agar lebih memahami dan mencintai musik.

Selain itu, Gita aktif sebagai produser dan direktur kreatif dalam berbagai proyek musik. Salah satu karyanya adalah konser Semesta Kris Dayanti pada Agustus 2023. Dalam konser itu, Gita berperan sebagai produser, sementara ayahnya menjadi penata musik. Meskipun kini jarang tampil di depan publik, karya-karya Gita tetap bergaung. Lagu Idul Fitri ciptaannya bersama Dian HP kembali viral saat Ramadan 2025. Lagu ini membuktikan bahwa pesan sederhana namun mendalam dalam musiknya masih menyentuh hati pendengar.
Peralihan Gita ke balik layar bukanlah tanda mundur. Sebaliknya, itu adalah bentuk transformasi peran dalam dunia musik yang terus berubah. Kini, Gita dikenal sebagai sosok penting di balik layar industri musik Indonesia. Dengan dedikasi tinggi, ia terus menciptakan harmoni, baik dalam karya maupun dalam langkah hidupnya.