Kesenian Angguk Banyumasan Terus Dilestarikan di Tengah Minimnya Regenerasi

Sumber: Cuplikan YouTube “Angguk, kesenian langka dari Desa Klapagading Wetan, Kec. Wangon, Kab. Banyumas, Jawa Tengah”, Dinporabudpar Banyumas (2022).

Banyumas Kesenian Angguk Banyumasan yang tetap dipertahankan meski menghadapi tantangan minimnya regenerasi dan kurangnya dokumentasi menjadi perhatian utama dalam upaya pelestarian budaya lokal Banyumas. Kesenian tradisional yang dikenal dengan gerakan mengangguk dan syair bernuansa Islami ini terus dijaga eksistensinya oleh masyarakat setempat. Pelestarian Kesenian Angguk berlangsung di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Slamet selaku pemimpin kelompok Angguk Mugi Rahayu, dan juga menjadi pelaku utama dalam menjaga kelestarian Kesenian Angguk. Perannya sangat penting karena Kesenian ini telah diwariskan sejak 1950 dan sempat mengalami masa vakum pada 1991–2011, namun berhasil aktif kembali melalui usaha keluarga Slamet hingga kini memasuki generasi kelima. Melalui kelompok Angguk Mugi Rahayu, pertunjukan Angguk tetap dibawakan dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh generasi sebelumnya.

Tidak hanya mempertahankan tradisi, masyarakat juga memberikan alasan kuat dalam pelestariannya. Kesenian Angguk dilestarikan karena mengandung nilai religius, moral, dan budaya yang sudah menjadi identitas masyarakat Banyumas. Nilai-nilai ini menjadi daya tarik utama yang membuat kesenian tersebut masih relevan hingga sekarang. Selain itu, Pelestarian Kesenian Angguk dilakukan melalui pewarisan turun-temurun, pengaktifan kembali oleh keluarga Slamet setelah masa vakum, serta dukungan pemerintah melalui pemberian Kartu Tanda Seniman.

Editor: Artika Sari Dewi

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *