Sri Wahyuningsih, seorang guru MI dengan pengalaman mengajar 15 tahun di MI Tarbiyatul Ulum. Tinggal di Kota Semarang, Sri Wahyuningsih mencurahkan cinta dan pengabdiannya kepada profesi guru, ia memandangnya sebagai panggilan mulia untuk mencerdaskan anak bangsa.
Namun, di tengah kemajuan teknologi, Sri Wahyuningsih menghadapi tantangan baru. Anak-anak banyak terpengaruh dengan dunia digital sehingga sering kali mengalami perubahan perilaku dan pola pikir yang lebih cepat daripada umurnya. Sri Wahyuningsih menyadari pentingnya mengajarkan anak-anak tentang penggunaan teknologi dengan bijak, dengan tidak memaksakan kehendaknya, karena menurutnya setiap anak membutuhkan perilaku yang berbeda-beda.
Salah satu tantangan lain bagi Sri Wahyuningsih adalah menangani anak-anak berkebutuhan khusus yang berada di MI tersebut. Meskipun menghadapi kesulitan, ia mengakui perlunya pelatihan dalam menangani anak berkebutuhan khusus serta pentingnya sebuah dukungan bagi para guru dalam menghadapi tantangan ini. Melalui sebuah pendekatan dan memahami karakter masing-masing siswa, Sri Wahyuningsih berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung bagi semua siswa. “Saya percaya bahwa setiap anak layak mendapatkan pendidikan yang terbaik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,”.
Dalam pesan inspiratifnya kepada generasi muda, Sri Wahyuningsih menekankan pentingnya semangat dan usaha dalam belajar. Ia mendorong generasi muda untuk aktif dalam pengalaman dan kegiatan nyata, agar dapat menjadi individu yang bermanfaat di masa depan. Kisah ini telah menginspirasi dan memotivasi saya untuk terus semangat belajar agar mampu menghadapi tantangan di masa depan.