Mahasiswa dan Media Sosial: Antara Edukasi atau Distraksi

Purwokerto—Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, mahasiswa kini berada di tengah derasnya arus media sosial. Platform digital bukan sekadar tempat untuk berbagi cerita, tetapi juga menjadi ruang untuk belajar, mencari referensi, dan mengekspresikan diri. Namun, pertanyaannya: apakah media sosial lebih banyak memberikan manfaat atau justru membuat mahasiswa terlena?

Pandangan ini disampaikan oleh Khusnul Musyarofah, mahasiswa semester 7 Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ), yang mengaku menggunakan media sosial setiap hari untuk berbagai kebutuhan. “Saya menggunakan media sosial setiap hari untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, mendapatkan informasi terbaru, untuk hiburan, serta mencari inspirasi,” ujarnya.

Menurutnya, media sosial memiliki dua sisi yang saling bertentangan yaitu dapat membantu sekaligus mengganggu proses belajar. “Media sosial bisa membantu karena mempermudah untuk mencari referensi materi kuliah dan komunikasi. Tetapi bisa juga mengganggu jika digunakan berlebihan, karena dapat membuat susah fokus, menunda tugas, dan menurunkan semangat belajar,” jelasnya.

Pendapat Khusnul mencerminkan realitas banyak mahasiswa saat ini, Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan akademik, namun di balik manfaatnya tersimpan potensi distraksi yang besar. Di satu sisi, mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai kanal digital sebagai sumber belajar yang luas dan mudah diakses. Di sisi lain, derasnya arus hiburan dan tren yang terus berganti sering kali membuat konsentrasi belajar menurun.

Sebagai generasi terdidik, mahasiswa seharusnya mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana pengembangan diri, bukan sebagai jebakan yang menghabiskan waktu. Seperti yang diungkapkan Khusnul, kunci utamanya terletak pada kemampuan mengendalikan diri dan menetapkan prioritas belajar. Media sosial pada dasarnya bukanlah sesuatu yang salah, yang menentukan dampaknya adalah bagaimana mahasiswa menggunakannya, apakah sebagai alat untuk mendukung proses belajar atau justru menjadi sumber distraksi.

Editor: Yon Hearify

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *