Mengapa Ibu Hamil Kini Lebih Memilih Operasi Caesar? Ini Faktor yang Memengaruhinya

(Dokumentasi: Narasumber)

Cirebon – Di era modern ini, semakin banyak ibu hamil yang memilih melahirkan secara operasi caesar dibandingkan persalinan normal. Fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh faktor medis, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya yang berkembang seiring kemajuan teknologi kesehatan.

Secara medis, tindakan operasi caesar umumnya dilakukan atas pertimbangan keselamatan ibu dan bayi. Beberapa kondisi membuat dokter menyarankan caesar sebagai pilihan paling aman. Misalnya, ibu yang memiliki penyakit kronis seperti preeklampsia, HIV, diabetes, herpes genital, atau memiliki riwayat penyakit jantung, sangat berisiko jika menjalani persalinan normal.

Selain itu, masalah kehamilan seperti plasenta previa, yaitu kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir, mengharuskan ibu melahirkan secara caesar agar tidak membahayakan keduanya. Posisi janin juga menjadi faktor penting seperti janin sungsang atau dengan presentasi pantat/kaki di bawah sering kali tidak memungkinkan untuk persalinan normal.

“Kondisi lain seperti janin yang terlilit tali pusat, bayi berukuran besar, atau persalinan macet yang disertai pembukaan jalan lahir yang tidak berkembang, semuanya menjadi alasan medis kuat untuk dilakukan operasi caesar,” jelas Bidan Novi Sri Wulandari, salah satu tenaga kesehatan di cirebon.

Namun, tren meningkatnya persalinan caesar tidak hanya karena alasan medis. Faktor budaya dan lingkungan juga turut berperan besar. Di era modern, banyak calon ibu yang mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kemudahan dalam proses persalinan.

Kemajuan teknologi medis memungkinkan dokter menjadwalkan kelahiran secara terencana ketika usia kehamilan sudah cukup bulan dan kondisi janin dinyatakan siap lahir. Selain itu, operasi caesar dianggap dapat meminimalisir rasa sakit yang berkepanjangan selama proses persalinan normal.

Menurut Bidan Novi, pandangan masyarakat terhadap operasi caesar kini juga mulai berubah. “Dulu caesar sering dianggap pilihan terakhir, tapi sekarang banyak ibu yang melihatnya sebagai alternatif aman dan praktis, apalagi bagi mereka yang takut proses melahirkan lama dan menyakitkan,” tuturnya.

Meskipun demikian, para tenaga kesehatan tetap menganjurkan agar persalinan normal tetap menjadi prioritas utama apabila kondisi ibu dan bayi memungkinkan. Operasi caesar sebaiknya dilakukan berdasarkan indikasi medis yang jelas, bukan semata-mata karena keinginan pribadi.

“Persalinan normal tetap memberikan banyak manfaat, baik bagi pemulihan ibu maupun ikatan awal antara ibu dan bayi. Tapi keselamatan tetap nomor satu,” tutup Bidan Novi.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *