Sumber foto: radarbanyumas.disway.id
Wayang Suket adalah seni pertunjukan unik dari Purbalingga yang terbuat dari rumput kering, dikenal sebagai salah satu bentuk warisan budaya Indonesia yang kaya nilai. Wayang ini menggunakan rumput jenis suket kasuran, yang jarang ditemukan dan biasanya tumbuh pada bulan tertentu dalam kalender Jawa. Proses pembuatannya memerlukan keahlian khusus, dengan rumput dikeringkan, dianyam, dan dibentuk menjadi karakter wayang seperti Arjuna, Semar, dan Gatotkaca.

Sumber foto: 1001indonesia.net
Seni ini pertama kali diperkenalkan oleh Kasan Wikrama Tunut, atau Mbah Gepuk, seorang seniman asal Purbalingga. Mbah Gepuk mengembangkan ide wayang suket dari perenungannya di ladang, dan sejak itu karya ini berkembang menjadi salah satu bentuk kesenian tradisional yang dihargai, terutama di Purbalingga.
Wayang suket diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2020, yang menambah pentingnya seni ini dalam menjaga kearifan lokal. Selain menjadi cendera mata, wayang suket juga sering dipamerkan di berbagai kota seperti Yogyakarta dan Solo, dan terus dilestarikan oleh generasi penerus, termasuk cucu Mbah Gepuk, Badriyanto.