Mino 5758: Nopia Mini dari Banyumas,Kecil Ukurannya ,Kaya Inovasinya

Mino (Mini Nopia) ( Dokumentasi Pribadi)

Banyumas – Inovasi kuliner tradisional hadir melalui Mino 5758 atau Nopia mini yang kini menjadi camilan favorit masyarakat Banyumas. Berbeda dengan Nopia berukuran besar, Mino hadir dengan ukuran praktis serta berbagai varian isi, mulai dari gula merah klasik hingga durian dan cokelat.

Usaha ini dirintis sejak 17 tahun lalu dan kini dikelola oleh Ibu Rini bersama timnya di Desa Wlahar Wetan, Banyumas. Ia menjelaskan bahwa Mino tidak hanya berbeda dari ukuran, tetapi juga menawarkan inovasi rasa tanpa mengubah bahan dasar maupun cara penyajiannya. “Mino berbeda dari Nopia biasa bukan hanya ukurannya, tapi juga isiannya. Bahan dasar dan cara memasaknya tetap sama, sehingga cita rasanya terjaga,” ungkapnya.

Proses produksi dilakukan setiap hari, dimulai sejak subuh hingga Ashar, lalu dikemas untuk dijual keesokan harinya. Meskipun skala produksi masih sederhana, Mino sudah dikirim hingga Bali, dan permintaannya meningkat pesat saat liburan dan Lebaran.

Mino dibuat dari bahan sederhana seperti tepung terigu, gula, minyak, susu, dan mentega. Proses pemanggangan tetap mempertahankan cara tradisional dengan gentong, sehingga tekstur dan daya tahannya lebih baik dibandingkan jika menggunakan oven. Salah seorang konsumen mengaku, “Saya menyukai Mino karena rasanya enak dan lembut. Meski banyak camilan modern, saya tetap memilih Mino karena lebih tahan lama.”

Dengan inovasi rasa dan kualitas yang konsisten, Mino 5758 terus mempertahankan popularitasnya. Produsen berharap nopia mini ini tidak hanya dikenal di Banyumas, tetapi juga semakin meluas hingga ke seluruh Indonesia.

Editor ; Lesttiani Reza Anjarfari

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *