Pesona Curug Telu Baturraden – Surga Air Terjun di Kaki Gunung Slamet

Wisata Alam Curug Telu Baturraden (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Purwokerto – Tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan Baturraden, Curug Telu menawarkan keindahan alam yang memikat hati. Berlokasi di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, destinasi ini menjadi surga bagi pencinta alam yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota.

Nardi, salah satu pengelola tempat wisata ini mengungkapkan bahwa nama “Curug Telu” sudah digunakan sejak zaman dahulu dan curug ini memiliki tiga buah air terjun dengan ketinggian masing-masing 50 meter.

“Awalnya, terdapat sekelompok orang spiritual yang berkeliling mencari air terjun bebatuan, lalu mereka menemukan Curug Telu ini,” ungkap Nardi. Pada tahun 2014, Curug Telu secara resmi dibuka untuk umum.

Daya tarik utama Curug Telu terletak pada keunikan tiga aliran air terjun yang jatuh secara berdampingan dalam satu lokasi. “Suasana alam di sekitarnya masih sangat asri dengan pepohonan hijau, udara sejuk, serta gemericik air yang menenangkan,” tambah Nardi.

Curug 1 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Curug 2 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Curug 3 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, keunikan lain yang menjadi daya tarik bagi pengunjung adalah keberadaan Sendang Bidadari yang terletak di atas. Sendang Bidadari dianggap unik karena air terjunnya berada di dalam gua.

Sendang Bidadari (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Untuk menikmati pesona curug ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp7 ribu. Dengan biaya yang relatif murah, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan Sendang Bidadari, Kedung Pete yang digunakan untuk berenang, dan tiga air terjun.

Tempat wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti tempat parkir, lapangan untuk bersantai (barbeque), kamar mandi, warung, dan musala.

Menurut Malikhatun Khasanah, atau yang kerap disapa Malikha, sebagai salah satu pengunjung, mengaku akses dari loket menuju Curug Telu terbilang sedikit sulit pada saat hujan karena tangganya yang licin. Meski begitu, Ia juga mengaku sangat puas dengan pengalaman di curug ini.

Malikha juga membenarkan bahwa spot foto terbaik berada di Sendang Bidadari karena nuansa estetiknya. “Jika dilihat dari namanya juga sudah unik, dan apabila kita berfoto di situ, kita akan diapit oleh bebatuan, dan air terjun akan turun dari atas gua, sehingga menambah keestetikan,” tambahnya.

Wisata Curug Telu dikelola secara bersama oleh masyarakat sekitar, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Tirta Kamulyan, serta pihak pengelola desa. Pengelola selalu berkoordinasi dengan wisata di atasnya seperti Baturraden Adventure Forest dan Telaga Sunyi, sehingga ketika air sungai naik pada saat hujan, informasi dapat segera dikabarkan untuk memastikan keamanan pengunjung. “Selama ini keamanan selalu terjaga, karena di setiap lokasi terdapat penjaga,” kata Nardi.

Bagi yang ingin berkunjung ke Curug Telu, waktu terbaik adalah saat cuaca cerah karena pantulan cahaya di Sendang Bidadari akan tampak semakin memukau. Bagi yang ingin berfoto lebih leluasa sebaiknya datang pada hari biasa saat jumlah pengunjung hanya sekitar 50–80 orang. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan akhir pekan, ketika pengunjung bisa membludak hingga 200–500 orang.

Harapan Nardi sebagai salah satu pengelola sangat sederhana, “Semoga wisata Curug Telu ini dapat semakin maju dan ramai dikunjungi oleh wisatawan, sehingga dapat meningkatkan usaha UMKM masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dengan keindahan alamnya yang masih asri dan kehangatan masyarakatnya, Curug Telu bukan sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah ruang untuk menemukan ketenangan dan kembali terhubung dengan alam. Sebuah permata tersembunyi di Baturraden yang layak untuk dijelajahi.

Editor: Nadia Qurotul Aini

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *