Hutang Nyawa merupakan film horor Indonesia terbaru yang dibintangi oleh Rachel Vennya, Taskya Namya dan Muhammad Khan.
Film ini disutradarai oleh Billy Christian dan diproduksi oleh Visinema Pictures, dengan cerita yang diangkat dari thread viral di media sosial X. Selain mengangkat tema horor, Hutang Nyawa juga menyinggung realitas yang dihadapi oleh masyarakat, terutama isu utang yang sering kali menjadi beban.
Film Hutang Nyawa berfokus pada seorang perempuan bernama Erwina yang merupakan anak bungsu di keluarganya.Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melunasi utang-utang keluarga, Erwina harus bekerja di sebuah pabrik yang terkenal di tahun 1990-an, bernama Pabrik Batik Gemah Ripah.
Perjuangan Erwina penuh dengan rintangan; ia harus menghadapi tantangan yang tidak hanya berasal dari pekerjaannya, tetapi juga teror misterius yang mengganggu ketenangannya. Rupanya, Pabrik Batik Gemah Ripah bukanlah pabrik biasa. Seiring dengan tradisi dan kegiatan pembuatan batik yang sudah lama mengakar dalam budaya Indonesia, pabrik ini menyimpan banyak rahasia dan misteri di balik produksinya.
Sebagai pekerja di Pabrik Gemah Ripah, Erwina menghadapi kenyataan bahwa tempat kerjanya terlibat dalam rutinitas yang menyeramkan.Dari teror hantu yang menghantui karyawan hingga ritual yang melibatkan tumbal, pabrik tempat kerja Erwina ternyata menyimpan banyak rahasia.
Kengerian semakin terungkap usai permohonan pinjaman kasbon Erina ditolak oleh atasannya. Kejdian itu memberikan petunjuk kepada Erwina tentang hubungan antara utang dan ritual yang sudah berlangsung lama di pabrik itu. Keberanian Erwina untuk mencari kehidupan yang lebih baik membawanya kepada pengalaman yang mengerikan, sembari mengungkap misteri kelam yang membayangi tempat tersebut.
Film Hutang Nyawa mengangkat tema utama berupa perjuangan melawan utang yang mencekik. Melalui perjalanan Erwina, Hutang Nyawa menggambarkan betapa sulitnya tekanan finansial yang kerap dihadapi oleh individu, serta konsekuensi dari kepemilikan utang yang berlebihan. Selain itu, Hutang Nyawa juga menyorot tradisi mistis yang sudah lama eksis di tengah masyarakat, termasuk ritual gelap yang melibatkan tumbal.
Hubungan keluarga dan kemandirian perempuan juga menjadi aspek yang diangkat dalam film ini. Karakter Erwina menunjukkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi keluarganya, meski terjebak dalam situasi yang suram. Dengan unsur-unsur yang dibawakan secara mendalam, Hutang Nyawa tak hanya menjadi sebuah kisah horor, melainkan juga sebuah refleksi dari tantangan hidup yang dihadapi dalam masyarakat modern.