Tangine Budaya Purbalingga : Seni Wayang kulit, Gendhingan, Kuda Kepang, dan Lengger Banyumasan.

Purbalingga – Gelaran Seni Budaya berlangsung di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga, pada Minggu malam. Kegiatan tersebut diadakan atas usulan Bupati Purbalingga yaitu Fahmi, sebagai upaya menghidupkan kembali budaya lokal dan kesenian tradisional di Kabupaten Purbalingga.

Acara dibuka langsung oleh Bupati Purbalingga. Berbagai kesenian ditampilkan, seperti gendhingan, tari gambyong, kuda kepang, lengger Banyumasan, wayang kulit, wedharan sujarah, dan penampilan musik spesial serta tembang Banyumasan oleh Sigit Blewuk.

Pagelaran wayang kulit bertema Tangine Seni Budaya Purbalingga digagas oleh Bupati Purbalingga bersama pegiat seni budaya. Acara ini bertujuan menghidupkan kembali gairah seni budaya. “Pagelaran seni budaya akan diselenggarakan setiap 35 hari sekali sekaligus memberikan tontonan bagi masyarakat Purbalingga,” ujar Fahmi dalam pidatonya.

Pagelaran tersebut dibuka untuk umum. “Acara Tangine Budaya Purbalingga dapat memajukan kebudayaan yang ada dan mengenalkannya ke masyarakat luas,” ujar salah satu perwakilan Duta Genre Kabupaten Purbalingga.

Budaya bukan sekadar tontonan, ia merupakan warisan yang harus kita jaga dan lestarikan. Sebagai generasi muda, kita berkewajiban menjaga dan melestarikan budaya. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Editor : Anindhiya Chatriana Fadhilah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *