Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Purwokerto Ceritakan Dinamika Pembelajaran di Era Kurikulum Merdeka

Purwokerto — Perubahan pola pembelajaran di era Kurikulum Merdeka membawa berbagai dinamika baru di ruang kelas. Hal ini disampaikan oleh salah satu guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Purwokerto dalam sebuah wawancara mengenai praktik pembelajaran yang saat ini diterapkan di sekolah.

Guru tersebut menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk lebih mandiri, kreatif dan adaptif dalam menyusun langkah pembelajaran. Meski perangkat yang digunakan kini berbeda dari kurikulum sebelumnya, ia menegaskan bahwa guru tetap berpegang pada prinsip utama: tujuan pembelajaran harus tercapai dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna.

Dalam pengelolaan waktu belajar, ia menyebut bahwa sekolah tetap mengacu pada kalender pendidikan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan efektif sepanjang tahun. Menurutnya, persiapan dilakukan sejak awal tahun pelajaran melalui koordinasi bersama tim kurikulum dan pelatihan internal yang umumnya dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Namun, kondisi di kelas sering kali menghadirkan tantangan tersendiri. Ia mengungkapkan bahwa setiap kelas memiliki karakter yang berbeda, mulai dari tingkat keaktifan hingga pola interaksi antarsiswa. Ada kelas yang responsif dalam diskusi, tetapi ada pula yang membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih variatif agar siswa terlibat secara optimal.

Tantangan tersebut semakin terasa ketika guru berhadapan dengan materi yang menuntut ketelitian tinggi. Ia mencontohkan bahwa beberapa siswa masih kesulitan memahami dasar-dasar kebahasaan yang diperlukan dalam membaca maupun menulis. “Guru perlu lebih sabar dan kreatif dalam memberi contoh maupun latihan,” ujarnya.

Meski begitu, ia menekankan bahwa fleksibilitas menjadi kunci pelaksanaan pembelajaran saat ini. Guru diberi ruang untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi kelas tanpa mengabaikan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. “Yang penting, siswa tetap mencapai kompetensi yang ditargetkan,” tutupnya.

Laporan ini menunjukkan bahwa pembelajaran di era Kurikulum Merdeka tidak hanya menuntut perubahan pada perangkat ajar, tetapi juga pada cara guru memahami kebutuhan peserta didiknya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *