Global Teacher Prize atau Penghargaan Guru Global adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh Varkey Foundation kepada seorang guru yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap profesinya. Hikmah Mulia Dewi merupakan salah seorang guru pendidikan anak usia dini di Pekalongan yang terpilih menjadi Global Teacher Prize.
“Sebetulnya saya mengikuti kegiatan itu dua kali untuk yang pertama itu saya belum lolos di situ saya belajar ternyata yang diminta oleh mereka untuk persiapan selama 1 tahun untuk mengikuti di tahun berikutnya. Nah, tahun berikutnya saya mengikuti kembali dengan tentunya yang saya angkat adalah inovasi-inovasi yang ada di sekolah saya. Dari situ, alhamdulillah dari sekian puluhan ribu mungkin 160-an negara yang mengikuti, saat itu saya menjadi perwakilan untuk Indonesia tahun 2019 di Dubai. Saat itu saya merasa sangat bahagia dan bersyukur dengan pencapaian tersebut,” ungkap Hikmah saat menceritakan bagaimana dirinya bisa mendapatkan penghargaan tersebut.
Bukan hanya sebagai guru, ibu dari empat orang anak ini juga merupakan kepala sekolah sekaligus pendiri dari PAUD Rainbow Preschool yang mana kini telah berkembang menjadi dua cabang sekolah PAUD di Pekalongan. Hikmah mengungkapkan bahwa dirinya ingin membangun sebuah PAUD yang sekiranya bisa mengakomodasi dan melayani anak-anak yang beraneka ragam, sedangkan pada saat itu belum ada PAUD yang seperti itu. Tidak hanya PAUD, sekolah-sekolah yang lain itu semuanya dituntut seragam dari cara mengajarnya hingga hasil belajarnya pun diharuskan sama dengan yang ada di dalam buku. Dari situlah ia ingin membangun sebuah sekolah PAUD yang di dalamnya tidak hanya cara belajar dan mengajarnya yang harus sama, tetapi sekolah yang betul-betul bisa melihat bahwa setiap anak itu adalah unik dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya, maka dari itu Hikmah termotivasi untuk membangun PAUD Rainbow Preschool.
Keunikan dari PAUD Rainbow Preschool ini terletak pada filosofi yang sejak awal sudah ditanamkan oleh Hikmah. Pertama, bahwasanya seorang anak satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Kedua, PAUD Rainbow Preschool ini diharapkan bisa mengajarkan kepada anak melalui pengalaman yang nyata. Filosofi ketiga adalah bahwasanya setiap anak itu pasti ada potensi menjadi sukses dan juara, apa pun kondisi dari anak tersebut.
“PAUD bisa bertumbuh tidak berhenti di saya saja karena mungkin saya kan tidak selamanya menghandle PAUD. Ada masanya ketika saya harus meletakan kepemimpinan ataupun manajemen saya itu kepada orang lain. Harapannya meskipun saya tidak lagi di situ, PAUD itu tetap bertumbuh tetap menjadi inspirasi buat teman-teman yang lain. PAUD ini memiliki karakteristik sendiri yang memang disesuaikan dengan kondisi yang ada baik dari siswanya maupun dari warga sekolah yang ada di PAUD tersebut,” ungkap Hikmah.
Siapa sangka dengan berbagai pencapaiannya di bidang pendidikan, Hikmah ternyata dulunya merupakan sosok yang tidak memiliki ketertarikan menjadi guru. “Motivasi pertama membangun PAUD itu justru dulu awalnya saya nggak suka ya dengan profesi guru ya karena kan saya lahir orang tua saya itu guru SD, zaman dulu kan gajinya sedikit. Setelah saya diberi kesempatan oleh seseorang untuk mulai mengajar di PAUD ketika saya melihat anak kecil itu mereka ternyata sosok yang unik yang mau secapek apapun kita kalau sudah ngeliat mereka itu lucu saja begitu,” ungkapnya.
Melalui pengalamannya, Hikmah dapat menjadi contoh bahwa menjadi guru PAUD berarti menjadi pribadi yang istimewa dan unik, yang tidak takut untuk berbeda dari yang lain. Hikmah adalah sosok yang mengajarkan bahwa perbedaan adalah hal yang baik dan positif. Oleh karena itu, sosoknya menjadi acuan bagi kita untuk terus melanjutkan langkah kita, dan tidak terpengaruh oleh arus yang ada.