film ini dalam proses produksinya terbilang kolosal karena melibatkan sekitar 800 orang. Menuangkan cerita nyata dari kehidupan K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari sekitar abad ke-19 bukanlah perkara mudah, namun film besutan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng dan Gontor ini dapat membawa kita untuk menyelami karakter dan jalan cerita yang sarat dengan pesan moral kebaikan. Film “Jejak Langkah 2 Ulama” kembali hadir untuk menyajikan kisah inspiratif yang mengangkat nilai-nilai kepemimpinan, keteladanan, dan perjuangan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam. film pertama ini menghadirkan cerita yang lebih mendalam, menjelajahi perjalanan hidup ulama-ulama terkemuka di Indonesia yang berperan besar dalam sejarah bangsa.
Film ini mengikuti perjalanan dua ulama besar yang masing-masing memiliki latar belakang dan tantangan yang berbeda. Mereka menghadapi berbagai persoalan sosial, politik, dan budaya di masa lalu yang masih relevan hingga kini. Dengan memadukan drama dan sejarah, penonton diajak untuk menyelami konteks perjuangan para ulama dalam membangun masyarakat yang beradab dan berakhlak. Dari mulai konflik internal dalam komunitas, tantangan dalam mendirikan pendidikan, hingga peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan, film ini memberikan gambaran nyata tentang dedikasi ulama dalam menegakkan prinsip-prinsip Islam yang damai dan toleran.
Salah satu fokus utama film “Jejak Langkah 2 Ulama” adalah menekankan pentingnya pendidikan dalam memperkuat pondasi agama. Dalam film ini, ulama tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai pendidik yang membimbing generasi muda. Penonton diajak untuk memahami bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas harus berjalan seiring demi menciptakan masyarakat yang lebih baik. Film ini juga menyoroti pentingnya toleransi dan kerja sama antarumat beragama. Dalam sebuah adegan yang menggugah, para ulama dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menyelesaikan konflik, menunjukkan bahwa dialog dan saling pengertian adalah kunci untuk membangun harmoni di tengah perbedaan.
Sejak diluncurkan, film ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Banyak penonton yang merasa terinspirasi oleh kisah-kisah yang ditampilkan, dan menganggap film ini sebagai pengingat akan pentingnya peran ulama dalam sejarah Indonesia. Komunitas penggiat film dan pendidikan juga memuji upaya sutradara dan tim produksi dalam mengangkat tema yang mendidik dan penuh makna. “Jejak Langkah 2 Ulama” bukan hanya sekadar film, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mengajak kita untuk merenungkan kembali arti kepemimpinan dan pengabdian. Dengan menonton film ini, penonton diharapkan dapat mengambil hikmah dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita saksikan bersama dan resapi setiap pesan yang terkandung dalam film ini, sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama yang telah berjuang untuk kebaikan umat.