Ahmad Tohari lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 13 Februari 1948 merupakan salah satu sastrawan terkemuka Indonesia. Ia dikenal luas melalui karya-karya yang mencerminkan kehidupan masyarakat pedesaan, dengan tema yang sering kali mengangkat isu sosial dan budaya.
Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada dan mulai menulis sejak muda. Karyanya yang paling terkenal yaitu “Ronggeng Dukuh Paruk” yang diterbitkan pada tahun 1979, menggambarkan kehidupan ronggeng di sebuah desa dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakatnya. Novel ini berhasil menarik banyak pembacanya dan diadaptasikan menjadi film dengan judul “Sang Penari”.
Selain “Ronggeng Dukuh Paruk,” Ahmad Tohari juga menulis banyak novel dan cerpen, seperti “Bekisar Merah” dan “Sebuah Lembar Sejarah.” Karya-karyanya sering kali mencerminkan perjalanan spiritual dan moral tokoh-tokohnya, serta penggambaran yang kuat tentang alam dan tradisi.
Beliau tidak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga aktif dalam dunia pendidikan dan kebudayaan. Ia pernah menjabat sebagai dosen di Universitas Jenderal Soedirman dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
Sepanjang karirnya, Ahmad Tohari telah menerima berbagai penghargaan sastra, termasuk Anugerah Sastra Indonesia. Kontribusinya dalam sastra dan budaya Indonesia menjadikannya salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam dunia literasi.