Jelita Sejuba “Mencintai Kesatria Negara” adalah salah satu film yang diproduksi oleh Drelin Amagra Pictures, sebuah rumah produksi yang berdiri di Indonesia. Film tersebut disutradarai oleh Ray Nayoan dengan peran utama yang dimainkan oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia, yaitu Wafda Saifan Lubis dan Putri Marino. Rilis pada tahun 2018, film ini memiliki cerita menarik karena mengisahkan hubungan asmara seorang perwira TNI dan gadis biasa asal Kepulauan Natuna.
Sumber dokumentasi: www.media-amazon.com
Letnan Satu Jaka Guna Priyatna (Wafda Saifan Lubis) merupakan seorang perwira TNI asal Bandung yang ditugaskan menjadi komandan pleton pasukan dengan misi yang bertempat di Teluk Buton, Kepulauan Natuna. Disela-sela tugasnya, Lettu Jaka bertemu dengan gadis cantik bernama Syarifah (Putri Marino) yang baru saja lulus dari SMA. Jaka tertarik dengan Syarifah dan berniat untuk meminangnya, namun karena tugas negaranya telah usai, ia harus kembali ke markas di Bandung dan mengurungkan niatnya untuk melamar Syarifah.
Setelah dua tahun lamanya, Jaka kembali ke Kepulauan Natuna dengan niat untuk menikahi Syarifah, menjadikannya istri sekaligus ibu Persit (Persatuan Istri Tentara). Jaka yang bertemu Syarifah mendapatkan lampu hijau dari gadis tersebut dan juga keluarganya, walaupun ujian yang mereka hadapi sebelum menikah sangat banyak. Ternyata tidal berhenti disitu saja, setelah menikah ujian yang dihadapi oleh mereka berdua tidak kalah menantang.
Dari seorang Jaka yang tidak pernah pulang karena tugas negara, dan ketabahan Syarifah yang hidup mandiri mengurus anak-anaknya sendiri. Hingga, keputusasaan Syarifah untuk menjadi seorang istri dari abdi negara membuat kehidupannya semakin gusar tidak menentu. Sampai pada suatu ketika ujian datang bertubi-tubi menerpa, Syarifah yang dinyatakan mengidap tumor ketika sedang mengandung anak keduanya, dan Jaka yang harus gugur dalam masa tugas negaranya, menjadikan kehidupan Syarifah semakin ada diambang kesengsaraan dan kesedihan.
Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
Sumber dokumentasi: www.sripoku.com
Kisah yang menarik berlatar belakang Kepulauan Natuna, dan karakter nama-nama sang anak yang diambil dari unsur abdi negara menjadi keunikan tersendiri bagi para penontonnya. Si sulung yang bernama Andika Bhayangkara berasal dari nama mars satuan polisi Indonesia, dan bungsunya yang bernama Kartika Chandra Kirana berasal dari semboyan Persit (Persatuan Istri Tentara) Indonesia. Kisah yang romantis meski berujung tragis, banyak hikmah dan pelajaran menarik yang dapat dipetik dari film ini.