Sosok Misterius Pemilik Imajinasi Seindah Bumantara Baswara

Sumber: Eastjourneymagz.com

Sosok misterius yang tak ingin banyak orang tahu tentang kehidupan pribadinya, namun justru terkenal lewat serangkaian kalimat yang dijadikan satu membentuk sebuah cerita yang berisi tentang sebuah makna dan pesan kehidupan. Ialah, Tere Liye. Pemilik imajinasi secantik lautan cakrawala di ujung khatulistiwa. Seorang pujangga dan akuntan yang mampu menghasilkan banyak karya sastra yang begitu mempesona bagi siapapun pembacanya. Tere Liye adalah nama pena yang digunakan oleh Darwis, sosok asli di balik dua kata yang menghipnotis banyak orang.

Darwis atau lebih dikenal dengan nama penanya yaitu Tere Liye adalah seorang akuntan yang menyukai kegiatan menulis. Nama Tere Liye ini Darwis dapatkan dari sebuah judul lagu yang menjadi soundtrack film Veer-Zaara pada saat ia menyaksikan film tersebut. Nama Tere Liye sendiri memiliki arti yaitu “Untukmu”, sungguh sangat dalam makna yang terkandung di dalamnya. Selain nama pena yang bermakna, karya-karya Tere Liye juga tak kalah bermaknanya. Tere Liye telah banyak menorehkan prestasi di bidang kepenulisan, sehingga ia mampu menghasilkan banyak karya sastra seperti prosa dan novel salah satunya. Total sudah lebih dari 30 buku yang ditulisnya mulai dari tahun 2005 dengan salah satu novel best sellernya yaitu Hafalan Shalat Delisa yang kemudian di filmkan dan tayang pertama kali pada 22 Desember 2011.

Sumber: Telkomsel.com

Tere Liye juga merupakan seorang penulis serba bisa yang ternyata hanya ingin dikenal lewat karya-karyanya saja. Dan benar saja, hingga saat ini karyanya selalu menjadi idaman bagi para pencinta novel. Dari sekian banyaknya karya novel yang ia tulis, karya yang paling berkesan dalam diri saya adalah novel berjudul Hujan. Novel dengan genre fiksi ilmiah dengan latar belakang tahun 2042-2050 yang mengisahkan tentang dunia masa depan dengan kecanggihan teknologi luar biasa beserta peristiwa alam yang mengguncang alam semesta, bumi.

Novel yang begitu indah dengan cerita yang sangat mempesona. Setiap kalimat dan paragraph yang mampu memebawa pembaca seolah turut hadir dalam dunia milik Lail dan Esok, tokoh utama dari novel tersebut. Novel yang berisikan tentang percintaan, persahabatan, perpisahan, pengorbanan, dan tentang melupakan juga hujan. Novel ini begitu membuat hati pembaca terkesima dan membuatnya membekas dalam hati untuk jangka waktu yang tak bisa ditentukan kapan itu dilupakan. Karena itu, salah satu novel karya Tere Liye yang berjudul Hujan ini sangat layak untuk dibaca karena kualitas yang tak dapat diragukan lagi. Bukan hanya novel ini saja melainkan novel lain karya Tere Liye juga tak kalah menariknya untuk dibaca karena ia adalah penulis serba bisa dengan segala genre cerita yang mampu ia kuasai dengan imajinasinya dalam bercerita tentang sesuatu hal yang indah.

Tere Liye menjadi sosok paling luar biasa yang tak pernah ingin terlihat, bak seolah permata yang tersimpan indah dibalik air terjun Tumpak Sewu. Menjadi seorang penulis serba bisa dengan rangkain kata yang mampu menyentuh hati pembacanya terutama tentang cinta, seperti kutipan rangkaian kalimat yang ia buat. Inilah Tere Liye, seorang penulis misterius dengan imajinasi seindah bumantara baswara.

“Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.”
― Tere Liye

“Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.”
― Tere Liye, Hujan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *