Bahasa Ngapak, dialek khas Banyumas, semakin populer di kalangan mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Bahasa ini banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari di kampus, baik oleh mahasiswa lokal maupun dari luar daerah.
Chanifah Rahmayanti, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023, menjelaskan, “Anak PBI banyak yang make bahasa Ngapak, karena emang kebanyakan warga lokal sih.” Menurutnya, bahasa ini menjadi cara untuk saling terhubung antar mahasiswa dan memperkuat ikatan sosial.
Bahasa Ngapak adalah dialek bahasa Jawa yang banyak digunakan oleh masyarakat di daerah Banyumas, termasuk Purwokerto. Ciri khas dari bahasa ini adalah penggunaan vokal yang penuh dan pengucapan yang lebih tegas dibandingkan dialek Jawa lainnya. Bahasa Ngapak juga dikenal lebih lugas dan tidak mengenal tingkatan bahasa seperti krama atau madya, yang umum ditemukan di daerah Jawa Timur atau Jawa Tengah lainnya.
Sebagian besar mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed berasal dari wilayah sekitar Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga, yang merupakan penutur asli bahasa Ngapak. Namun, tidak hanya mahasiswa lokal yang tertarik menggunakan dialek ini. Mahasiswa dari luar daerah juga sering menggunakan bahasa Ngapak untuk menyesuaikan diri dengan budaya kampus dan lingkungan sekitar. Hal ini menciptakan fenomena yang menarik di mana bahasa lokal menjadi bahasa pergaulan antar mahasiswa dari berbagai daerah.
Penggunaan bahasa Ngapak di lingkungan kampus telah memberikan warna tersendiri dalam kehidupan mahasiswa. Selain memperkuat identitas lokal, bahasa ini juga menjadi alat untuk mempererat hubungan sosial antar mahasiswa. Kegiatan mahasiswa, seperti pementasan teater dan diskusi publik, juga sering kali menggunakan bahasa ini, menambah daya tarik dan keunikan kampus Unsoed di mata masyarakat luar.
Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Ngapak di kalangan mahasiswa Unsoed, dialek ini tidak hanya menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan akan kearifan lokal yang terus dilestarikan.