Denny Caknan, yang memiliki nama asli Denny Setiawan, merupakan penyanyi yang terbilang sukses dalam dunia musik dengan banyak karya yang dihasilkan. Ia berhasil merilis album terbarunya dengan judul “Sekti” pada 21 September 2024 melalui akun YouTube DC Production. Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, ini dikenal dengan lagu-lagu koplo dan pop Jawa yang banyak disukai oleh kalangan anak muda. Nama Denny Caknan mulai mengudara setelah karyanya yang berjudul “Kartonyono Medot Janji” rilis pada 5 Mei 2019. Video klip lagu ini rilis melalui akun YouTube Denny Caknan dan telah ditonton lebih dari 289 juta kali. Lagu ini menceritakan tentang patah hati yang dialami seseorang karena sering dikecewakan kekasihnya. Karena tak ingin larut dalam kesedihan, maka dia memutuskan sang kekasih di suatu tempat yang bernama Kartonyono—nama daerah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Pria kelahiran 10 Desember 1993 ini menulis lagu-lagunya dalam Bahasa Jawa dengan sedikit penggunaan Bahasa Indonesia sebagai pemanis. Sampai saat ini ia berhasil menciptakan karya sebanyak lebih dari tiga puluh yang sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa. Beberapa karyanya yang populer diantaranya, seperti “Sugeng Dalu” (2019), “Sampek Tuwek” (2019), “Widodari” (2021), “Langgeng Dayaning Rasa (LDR)” (2024). Ia digadang-gadang menjadi penerus sang maestro campursari, mendiang Didi Kempot, karena karya-karyanya yang menggunakan Bahasa Jawa dan bercerita tentang patah hati sehingga banyak disukai anak muda yang sering kali dilanda masalah percintaan.
Melalui karya-karyanya yang berbahasa Jawa, secara tidak langsung Denny Caknan telah memperkenalkan Bahasa Jawa ke seluruh Indonesia. Tak jarang orang-orang yang berasal dari luar pulau Jawa menjadi tahu sedikit demi sedikit istilah dalam Bahasa Jawa melalui karya yang ia ciptakan. Bahkan, karyanya berhasil memperkenalkan Bahasa Jawa sampai ke luar negeri melalui konser-konser yang diadakan di luar negeri. Misalnya, konser dalam rangka Festival Budaya Pekerja Migran Indonesi yang diadakan di Alun-Alun Kota New Taipe, Taiwan pada Agustus silam. Walaupun mayoritas penonton berasal dari Indonesia, tetapi penampilan Denny Caknan juga menarik perhatian media lokal, seperti TTV.

Karya-karya yang dihasilkan Denny Caknan tidak hanya menghibur para penggemar, tetapi karya-karyanya juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Ia telah membuktikan bahwa karyanya yang berbahasa Jawa dapat diterima di kancah nasional bahkan internasional.