Rumah Wayang Ki Enthus Susmono adalah sebuah wisata budaya yang didedikasikan untuk melestarikan tradisi wayang kulit di Indonesia, khususnya di daerah Tegal. Rumah wayang ini didirikan oleh dalang legendaris Ki Enthus Susmono dan berlokasi di Sanggar Satria Laras, Desa Bengle, Kabupaten Tegal. Rumah Wayang ini diresmikan oleh Wakil Bupati Tegal, H.M. Herry Soelistyawan, S.H., M. Hum. pada 19 Maret 2012. Ki Enthus menjadikan rumah ini sebagai wadah untuk menjaga nilai-nilai budaya.
Rumah wayang ini menyimpan setidaknya 10.000 koleksi dari berbagai jenis wayang, mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang bambu, dan wayang kreasi. Tidak hanya wayang, di tempat ini juga terdapat berbagai jenis keris, topeng, batik tegalan, lukisan dunia pewayangan, senjata-senjata khas dunia pewayangan, foto-foto Ki Enthus, gamelan, dan banyak koleksi lainnya. Pengunjung juga berkesempatan untuk melihat dan ikut dalam proses pembuatan wayang.
Rumah Wayang ini memberikan kesempatan bagi seniman-seniman muda untuk belajar dan mengasah keterampilan mereka. Rumah Wayang Ki Enthus Susmono tidak hanya menjadi tempat pelestarian budaya, tetapi juga merupakan contoh bagaimana seni tradisional dapat tetap relevan di era modern. Rumah wayang ini berhasil menarik perhatian generasi muda sambil tetap mempertahankan warisan budaya. Rumah wayang yang diwariskan oleh Ki Enthus Susmono, berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang terus menumbuhkan kecintaan terhadap seni tradisional Indonesia.
Dengan menjadi tujuan wisata budaya yang menarik, Rumah Wayang ini berperan dalam meningkatkan kunjungan wisata ke Desa Bengle, Kabupaten Tegal. Hal ini berpotensi membuka lapangan kerja baru di sektor pariwisata, kuliner, dan kerajinan tangan. Selain itu, produk-produk budaya seperti keris, wayang, dan batik yang dijual di sekitar kawasan Rumah Wayang juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Para seniman lokal, perajin wayang, dan perajin tradisional lainnya mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan dan menjual karya mereka kepada pengunjung, baik dalam bentuk kerajinan wayang, batik, maupun produk budaya lainnya. Dengan demikian, Rumah Wayang ini tidak hanya berperan dalam melestarikan seni dan budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi kreatif yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat sekitar.