Sumber foto: pixabay.com
Mahasiswa sering kali menghadapi jadwal yang sangat padat. Tak jarang, ketika terdapat mahasiswa yang merasa kewalahan dalam melaksanakan semua kegiatannya, seperti kuliah, tugas, kegiatan organisasi, pekerjaan sampingan, dan kehidupan sosial yang harus dijalankan pada satu waktu. Dalam tekanan akademis dan sosial, banyak mahasiswa yang mengabaikan kebutuhan diri sendiri. Padahal, menjaga kesehatan mental melalui self-care adalah hal yang sangat penting agar dapat tetap produktif dan seimbang.
Self-care adalah tindakan memperhatikan kebutuhan fisik, mental, dan emosional pada diri sendiri. Ini bukan hanya tentang istirahat, tetapi juga melibatkan pemenuhan kebutuhan yang lebih dalam seperti menjaga keseimbangan hidup, mengelola stres, dan menjaga kebahagiaan. Self-care dapat membantu mahasiswa untuk mengurangi stress, meningkatkan fokus dan produktivitas, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta dapat mencegah burnout.
“Aku kadang masih bener-bener sulit mengelola stress.” Ungkap Aulia, salah satu mahasiswa Unsoed.
“Sudah aware si kalo sama kesehatan mental diri sendiri, tapi memang kadang pengelolaannya yang belum baik jadinya terkadang masih emosi.” Ungkap Feni, salah satu mahasiswa Unsoed.
Pengelolaan stress juga menjadi salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan mental melalui self-care. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam menjaga kesehatan mental melalui self-care dapat diatasi dengan tips sederhana berikut:
Terapkan batasan waktu untuk belajar dan istirahat.
Tak jarang banyak mahasiswa yang melupakan istirahat ketika sedang belajar atau mengerjakan tugas. Cobalah untuk membuat jadwal yang seimbang antara waktu belajar dan istirahat. Jangan ragu untuk memberikan diri sendiri jeda yang cukup, agar tubuh menjadi rileks.
1. Tidur yang cukup
Sering kali, tidur menjadi hal yang dikorbankan demi menyelesaikan tugas atau belajar untuk ujian. Padahal, kurang tidur dapat merusak konsentrasi dan kesehatan jangka panjang. Pastikan untuk tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
2. Makan sehat dan teratur
Makanan yang bergizi penting untuk menjaga energi dan fokus. Hindari mengandalkan makanan cepat saji yang dapat menyebabkan penurunan energi jangka panjang. Cobalah untuk makan makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan biji-bijian.
3. Jangan takut untuk meminta bantuan
Jika merasa stres atau kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Kampus biasanya menyediakan layanan konseling atau support group bagi mahasiswa. Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor bisa membantu meringankan beban emosional.
4. Berlatih mindfulness atau meditasi
Mindfulness dan meditasi membantu mengurangi kecemasan dan stres dengan cara menenangkan pikiran. Meluangkan waktu beberapa menit sehari untuk meditasi atau berlatih pernapasan dalam bisa sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental.
Penting untuk diingat bahwa kesuksesan akademik tidak hanya ditentukan oleh berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk belajar, tetapi juga bagaimana mahasiswa menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan kesehatan pribadi. Dengan menerapkan self-care, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tekanan dan tantangan, sambil tetap menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.