Editor : Khansa Faiza Rahmah
Kaliori– Buntil merupakan salah satu makanan khas Jawa yang terbuat dari daun pepaya ataupun daun talas. Kuliner ini berisi parutan kelapa yang diolah dengan rempah – rempah sehingga menghasilkan cita rasa gurih, manis, dan pedas.
Di Kabupaten Banyumas, tepatnya Desa Kaliori, terdapat salah satu produsen buntil yang terkenal, yaitu “Buntil Bu Nartem”.
Ibu Nartem, perempuan kelahiran 1965 yang kini berusia 60 tahun, telah menekuni usaha kuliner buntil ini sejak tiga tahun terakhir. Meski baru berjalan beberapa tahun, usahanya berkembang pesat dan menjadi rujukan banyak pembeli, baik dari Banyumas maupun luar daerah.
Setiap harinya, Nartem memproduksi 800 hingga 1.000 potong buntil. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, hanya 3ribu rupiah setiap bungkusnya.
Tersedia dua jenis buntil yang dijual, yakni buntil daun pepaya dan buntil daun talas. Proses pembuatan buntil cukup panjang hingga memakan waktu sekitar 12 jam, mulai dari pukul 05.00 pagi hingga 17.00 sore.
Daun – daun yang telah dipilih akan dicuci hingga bersih, kemudian direbus. Untuk daun pepaya, proses perebusan menggunakan soda agar warnanya tetap hijau segar. Sementara untuk daun talas, direbus menggunakan air lempung untuk menghilangkan rasa pahit. langkah selanjutnya, daun pepaya dan daun talas ini dibumbui kemudian diisi parutan kelapa muda dan dilumuri dengan santan kental. Adonan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang, langkah terakhir dikukus selama dua jam hingga matang.
Cita rasa buntil ini telah memikat banyak hati pelanggan. Salah satunya, Purna, warga Kaliori. Ia mengaku sering membeli buntil tersebut. “Rasanya enak, tidak terlalu pedas, dan yang penting harganya pas di kantong. Cocok untuk lauk pagi maupun sore,” ujarnya.
Buntil Bu Nartem tidak hanya populer di Banyumas, tetapi juga sudah merambah hingga ke luar kota, bahkan sampai ke Jakarta. Pedagang biasanya mengambil langsung ke tempat produksi untuk dijual kembali di pasar.
Buntil bukan sekadar makanan tradisional, melainkan salah satu kekayaan kuliner dari Jawa yang kaya cita rasa. Rasanya yang menggoda lidah, sangat cocok disantap dengan nasi hangat dan sambal.
