Andum Akuri: Konsisten Mengukir Prestasi Semenjak Pandemi!

Sumber foto: dokumentasi pribadi narasumber

Pandemi covid-19 telah usai. Namun, dampaknya masih terasa sampai saat ini. Terutama dampak terhadap stabilitas perekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya yang mengakibatkan peningkatan angka pengangguran, perceraian, putus sekolah, hingga turunnya kualitas pendidikan. Seperti yang kita semua rasakan pandemi covid-19 membawa perubahan besar bagi kehidupan, teknologi masuk begitu cepat, tren silih berganti, penggunaan aplikasi tiktok, instagram, X, dan berbagai media sosial lainnya yang sangat mempengarui pola pikir, mental, serta gaya hidup sesorang.

Selain dampak buruk, dampak baik dari pandemi covid-19 juga dirasakan oleh sebagian orang. Seperti Andum Akuri atau yang kerap disapa Andum, gadis yang sekarang berusia 20 tahun ini mulai mengukir prestasinya semenjak 2020 pada masa pandemi covid-19. Berawal dari meminjam buku novel romansa milik temannya pada saat kelas 8 SMP, pada saat itu Andum mencoba untuk mulai menulis walaupun sekadar quotes atau diari. Sementara ketertarikannya terhadap dunia sastra khususnya puisi dimulai sekitar kelas 9 SMP setelah ia meminjam buku kumpulan puisi milik kakaknya.

“Terus pas kelas 9 itu aku pinjem buku kakakku yang cowo, buku puisi. Aku mulai baca, dan disitulah aku mulai tertarik, buku puisi yang pertama bikin aku termotivasi tuh buku yang berjudul di Bawah Naungan Cinta,” ujarnya.

Adanya peraturan di rumah saja pada saat pandemi mengharuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara daring, berada dirumah dalam jangka waktu yang panjang tentu saja menciptakan banyak waktu luang dan rasa bosan. Berbagai cara dilakukan untuk mengisi waktu luang tersebut, seperti Andum yang memilih mengisi waktu luangnya dengan mengikuti berbagai lomba menulis puisi. Walaupun berkali-kali gagal hal tersebut tidak mematahkan semangatnya dalam mengikuti lomba, hal ini dibuktikan dengan puluhan sertifikat kejuaraan menulis puisi yang telah ia raih. Dari tahun 2020 sampai saat ini ia masih mengikuti berbagai lomba menulis puisi, bahkan ia pernah menjadi juara satu Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional (LCPN).

“…pastinya lebih dari lima puluh kali aku udah ikut lomba dari tahun 2020 sampai sekarang, mungkin hampir seratus kali. Selama aku ngikutin lomba, tingkat paling tinggi tuh tingkat nasional” imbuhnya.

Fakta menarik lainnya, pada tahun 2021 Andum sudah berhasil menerbitkan buku pertamanya dengan judul Lika-Liku, buku tersebut berisi kumpulan puisi tentang asmara, kegagalan cinta, dan motivasi. Ia mendapatkan dukungan baik dari teman, keluarga, dan sekolah. Tidak hanya saat sekolah menengah, saat sudah menginjakan kaki di perguruan tinggi ia masih konsisten dalam menulis dan mengikuti lomba.

Selain pretasinya dalam menulis puisi, gadis yang sedang menempuh pendidikan S1 Sosiologi di Universitas Jenderal Soedirman ini juga sempat menjadi pembicara pada saat PKKMB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP Unsoed) 2023 sebagai mahasiswa berprestasi bidang non-akademik. Diulik dari akun instagramnya, sosok Andum ini juga aktif dalam organisasi, kepanitiaan, menjadi relawan, bahkan ia sempat menjadi duta kesehatan mental Indonesia 2023.

Tidak ada proses yang mudah, pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah inspiratif seorang Andum, ialah jangan takut untuk mencoba hal baru dan tetap konsisten dengan apa yang kamu kerjakan.

“Harapanku pengin berprestasi seterusnya dan senantiasa menginspirasi banyak orang,” ucapnya diakhir percakapan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *