Jejakpersepsi – Gudang Sinau adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang fokus pada bidang sosial pendidikan. Organisasi ini didirikan pada tanggal 22 Februari 2022 dan memiliki tujuan untuk berkontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia di Indonesia dengan beragam kreativitas yang dilakukan anggotanya yaitu pelajar.
Berdirinya Gudang Sinau tidak lepas dari tekad kuat yang dimiliki oleh seorang pemuda bernama Rangga Gusti Pangestu . Pria yang akrab disapa Rangga ini bersama teman-temannya membangun Gudang Sinau sebagai wadah mahasiswa untuk lebih dekat dengan masyarakat. Aksi Rangga mendirikan Gudang Sinau bukan tanpa alasan, selama ini ia sebagai mahasiswa merasa kontribusinya terhadap masyarakat belum memberikan dampak yang signifikan. Rangga mengatakan bahwa selama ia bertanya kepada masyarakat sekitar, dampak yang dirasakan masyarakat atas keberadaan siswa masih sangat terbatas dan tidak sedikit juga yang memiliki dampak negatif.
“Selama saya bertanya kepada masyarakat, dampak yang diperoleh masyarakat Banyumas atau Purwokerto dari banyaknya pelajar yang ada di sini ya paling mereka bisa berjualan dan berbisnis kos atau kontrak bagi yang ada di perkotaan. Malah ada juga yang bilang kalau kita cuma dapet sampahnya doang mas, gitu. Melihat hal tersebut kan kaya pragmatis banget loh dampaknya, kaya ngga ada yang berkelanjutan gitu yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pria yang lahir di Bengkulu Utara pada tanggal 19 Oktober 2002 itu juga mengatakan bahwa mahasiswa datang ke masyarakat kebanyakan hanya untuk keperluannya sendiri seperti KKN dan pengambilan sampel data untuk penelitian. Selain itu sangat jarang ada pelajar yang datang ke masyarakat untuk melakukan pengabdian yang berkelanjutan sehingga perlu dibuat sebuah wadah yang dapat memfasilitasi pelajar untuk dekat dengan masyarakat.
“Terus aku tanya lagi tuh, biasanya kapan si mahasiswa datang ke masyarakat pak, bu, gitu, terus ada yang jawab ya paling mereka datang ke masyarakat itu paling pas KKN doang, atau ada juga yang jawab kalo mahasiswa datang pas ada kebutuhan ngambil sampel gitu . Kan kegiatan yang sifatnya sementara ya, tidak ada acara yang mendorong teman-teman siswa ini untuk terus aktif di desa seperti itu di masyarakat. Oleh karena itu kita butuh tuh sebuah wadah yang membawa teman-teman siswa untuk bisa langsung belajar di masyarakat dan menerapkan teori yang diperolehnya di kampus,” sambungnya.
Rangga yang merupakan mahasiswa semester 6 di jurusan Manajemen Komunikasi Islam UIN SAIZU Purwokerto itu ingin Gudang Sinau lebih bermanfaat di masyarakat dan dimulai dari anak-anak sekolah melalui program Gudang Sinau Mengajar. Kegiatan mengajar ini rutin dilakukan selama tiga bulan dengan pertemuan setiap hari minggu dengan sasaran siswa sekolah dasar hingga menengah.
“Sekarang kita sudah ada di 28 desa dengan mungkin sekitar 1500 peserta didik dan saya belum update data pastinya ya, karena baru pindah kantor juga dan itu dilakukan dengan tiga batch yang masing-masing mengabdi tiga bulan,” terang Rangga.
Rangga berharap organisasi seperti Gudang Sinau tidak hanya ada di Banyumas tetapi juga ada di seluruh penjuru Indonesia. Menurutnya kegiatan seperti ini sangat mencerminkan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat).
“Harapannya gerakan semacam ini itu ada dimana-mana yang mana siswa sendiri itu bisa betul-betul mendapatkan tempat belajar yang tulus, bermanfaat bagi sekitar, dan harapannya tentu gerakan siswa untuk mengabdi ke masyarakat itu bisa ada di seluruh Indonesia ya tidak harus dengan Gudang Sinau , karena kegiatan seperti ini merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat dilakukan mahasiswa,” ujar Rangga.
“Untuk teman-teman pelajar, pemuda di seluruh Indonesia, di mana pun kita berada, teruslah berusaha untuk bermanfaat bagi sekeliling kita, minimal dengan apa yang kita bisa,” menutup sesi wawancara.
Memang mantab kawanku yang satu ini
Semoga bermanfaat berkah selalu apa yang sudah di mulai…