DI-BULLY SEJAK SEKOLAH DASAR KINI ARION DWI SAPUTRO MENJADI ENTREPRENEUR DAN MAHASISWA BERPRESTASI NASIONAL

Arion Dwi Saputro yang akrab dipanggil Arion merupakan mahasiswa program Diploma Tiga (D3) Bahasa Inggris Universitas Jenderal Soedirman, yang memiliki keunggulan dalam bidang kewirausahaan. Laki-laki yang saat ini menginjak usia 21 tahun ini lahir di Cilacap, 17 Juli 2003. Perjalanan hidupnya telah membawanya sampai meraih berbagai prestasi hingga ke tingkat Nasional.

Cita-cita Arion kecil ingin menjadi seorang masinis. Namun, seiring bertambahnya usia cita-citanya berubah menjadi seorang pengusaha. “Impianku satu per satu mulai terwujud, dan mengembangkan hasil apa yang aku sukai semenjak aku duduk di bangku SMK, aku udah nemuin passion ku di bidang percetakan, ilmu-ilmu yang di implementasikan jadilah seperti yang sekarang orang orang lihat, buat ngewujudin mimpi, intinya berusaha dan berdoa, karena usaha tanpa berdoa itu sombong, seringkali aku berdoa agar di permudah jalan hidupku menggapai cita-citaku dan membanggakan kedua orang tuaku, intinya jangan lupa libatkan jalur langit dan amalkan yang ada di kitab suci Al-Qur’an,” tutur Arion.

Laki-laki yang memiliki hobi desain grafis dan fotografi ini dapat menjadikannya sebagai salah satu sumber dana untuk membangun usaha percetakan miliknya. “Tukang Nyetak” adalah usaha yang Arion kembangkan selama masih duduk di bangku SMK. Pada masa pandemi Covid-19 Arion memiliki ide usaha ini yang awalnya karena gabut dan ingin menambah pendapatan. Usaha ini dirintis bersama temannya, tetapi lambat laun karena perbedaan visi-misi antara keduanya sehingga usaha ini dikembangkan oleh Arion saja.

Dokumentasi pribadi Arion Dwi Saputro saat mengembangkan bisnisnya

Pemilihan nama “Tukang Nyetak” untuk usahanya karena agar mudah dikenal oleh semua orang. “Tukang Nyetak itu pelafalan nya mudah di pahami, ngga perlu pakai bahasa yang susah dan ribet, yang penting orang tau, Tukang Nyetak itu usaha percetakan,” kata Arion. Dalam pengembangan usahanya dia melakukan promosi ke berbagai media sosial, contohnya Facebook, WhatsApp Business, Instagram, dan sebagainya,

Selain itu Arion juga mengikuti komunitas percetakan yang anggotanya didominasi dengan bapak-bapak. “Percetakan rata-rata pemainnya kelas bapak-bapak, jadi ya aku berbaur aja gitu sama bapak bapak klo ada gathering dan sebagainya, malah lebih enak bergaul sama yang lebih tua apalagi terpaut usia jauh, semua jadi keserap ilmunya,” ucap Arion.

Seringkali di-bully secara verbal maupun nonverbal oleh teman-temannya sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruan Arion menjadikan cemoohan itu menjadi semangat untuk dirinya terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Karena memiliki fisik yang dianggap berbeda dengan teman-temannya dia tidak sepantasnya mendapatkan bullying. Hingga Arion pernah berpikir ingin bunuh diri. “Tapi aku masih ingat banyak dosa, jadi akuu nggak begitu berani ngejalani itu,” tutur Arion.

“Buat temen temen yang mempunyai titik terendah atau lagi down kaya aku, tetep semangat yaa, jika ada yang bully jangan segan-segan buat speak up, ke siapapun itu ke orang tua, atau orang yang kamu percaya, suatu saat ini jika kamu di remehkan pasti ada titik dimana kamu di angkat derajat nya, semangat!!!” kata Arion.

Arion yang gemar melaksanakan olah raga sehari-hari untuk kesehatan, di antara olah raganya yakni bersepeda, renang setiap bulan, bermain bulu tangkis dan jogging di akhir pekan. Capaian IPK Arion yakni 3.79/4.00 pada tahun 2022 dan diharapkan Arion lulus pada tahun 2025.

Saat duduk di bangku perkuliahan Arion sebenarnya tidak kepikiran bakal mengambil program studi D3 Bahasa Inggris, tetapi atas saran dari guru les dan temannya dia yakin untuk mengambil program studi tersebut. Selama menjalani perkuliahan empat semester ini, mata kuliah yang paling Arion sukai adalah Information Communication Technology karena kecintaannya kepada teknologi. Orang yang menginspirasi Arion adalah Maudy Ayunda menurutnya dia sangat pintar dan multitalenta.

Perjalanan Arion menjadi mahasiswa berprestasi sebenarnya bukan menjadi keinginian pribadi, bahkan dia tidak mengetahui apa itu Mapres. “Jujur ya aku tuh nggak berkspektasi apa apa buat ngikut ini, karena aku tau diri. Emang aku udah berkontribusi apa aja bisa jadi mahasiswa yang berprestasi, singkat cerita lagi akhirnya yang di pilih 3 orang tanding di jurusan, aku yang kena, dan bener bener gak nyangka bisa lolos sampai nasional, dengan modal yaudah lah ngikut aja alur nya gimana, sempat down sebenarnya karena aku kan engga suka baca, nah sekali nya baca, itu baca jurnal dan di suruh buat karya tulis ilmiah produk inovatif, nangis berbulan-bulan karena ngerasa bodoh banget, Alhamdulillah hari demi hari waktu demi waktu aku mulai dapat pencerahan dengan mengkaitkan benang merah ku yaitu kewirausahaan yang aku punya. Selain itu, terdapat penilaian bahasa inggris, sama capaian unggulan. Yang jujur ini aku masih banyak kekurangan dan tiba-tiba aja Alhamdulillah dan qodarullah aku bisa sampai titik ini. Bener-bener nggak nyangka pokoknya,” ucap Arion.

Dokumentasi pribadi Arion saat seleksi Mapres Fakultas

 

Dokumentasi pribadi Arion saat seleksi Mapres Universitas

Saat diberi kesempatan untuk memberikan motivasi kepada teman-temannya agar percaya diri dalam menggapai keinginan Arionpun berkata “Buat teman teman yang memiliki keinginan banyak di luar sana jangan lupa, untuk usaha nya di imbangi dengan ibadah, jangan lupa juga minta restu kepada kedua orang tua, percaya lah semua yang kau usahakan nanti bisa di permudah dan bermanfaat bagi orang lain, yakin pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa melangkah sampai sejauh mana yang kau bisa,” pungkasnya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *