Tulus: Kisah Inspiratif di Balik Suara Emas dan Lirik yang Menyentuh Hati

Tulus, dengan nama asli Muhammad Tulus, adalah salah satu musisi Indonesia yang telah mengukir jejak emas dalam industri musik. Pria kelahiran Bukittinggi, 20 Agustus 1987, ini telah menjelma menjadi simbol keindahan musik Indonesia. Suaranya yang khas, lirik-lirik lagunya yang penuh makna, serta kepribadiannya yang rendah hati membuat Tulus menjadi figur yang sangat dicintai oleh banyak kalangan, mulai dari generasi muda hingga dewasa. Lahir dan besar di keluarga yang tidak langsung berkecimpung di dunia seni, Tulus awalnya tidak bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Ia adalah seorang lulusan arsitektur dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Namun, kecintaannya pada musik yang telah ia rasakan sejak kecil tak pernah pudar. Dengan keberanian besar, ia memilih meninggalkan dunia arsitektur dan memulai karier di bidang musik, meski penuh dengan ketidakpastian.

Pada tahun 2011, Tulus merilis album debutnya yang diberi nama sesuai namanya, Tulus. Album ini diproduksi secara independen di bawah label Musik Tulus Company. Siapa sangka, album ini justru menjadi tonggak awal kesuksesannya. Lagu-lagu seperti “Sewindu” dan “Teman Hidup” berhasil mencuri perhatian publik dengan lirik yang relatable dan melodi yang menenangkan. Nama Tulus pun mulai dikenal luas, dan sejak saat itu, ia tak pernah berhenti berkarya.

Album keduanya, Gajah (2014), mempertegas posisinya sebagai salah satu musisi terbaik Indonesia. Lagu-lagu seperti “Sepatu” dan “Gajah” menjadi hits besar. Yang menarik, “Gajah” diambil dari pengalaman masa kecilnya yang sering dijuluki “gajah” karena tubuhnya yang besar. Namun, Tulus mengubah pengalaman pahit itu menjadi sebuah karya yang membangkitkan rasa percaya diri dan semangat untuk mencintai diri sendiri. Pada 2016, Tulus merilis album Monokrom, yang memperlihatkan kedewasaan musikalitasnya. Lagu “Monokrom” dan “Ruang Sendiri” tidak hanya diterima baik di Indonesia tetapi juga di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Melalui album ini, Tulus mengajak pendengarnya untuk merenungkan kenangan, merayakan persahabatan, dan menghargai momen kecil dalam hidup.

Dari banyak lagu yang telah ia ciptakan, “Sepatu” menjadi salah satu karya yang paling dikenang. Lagu ini menggunakan metafora sederhana tentang sepasang sepatu untuk menggambarkan cinta yang saling melengkapi tetapi tidak bisa bersatu. Liriknya yang puitis dan maknanya yang universal membuat lagu ini abadi di hati pendengar. Selain itu, lagu “Monokrom” juga menjadi salah satu mahakarya Tulus yang menggugah rasa syukur terhadap kehidupan dan orang-orang yang mendukung kita.

Tulus bukan hanya seorang penyanyi, tetapi juga seorang seniman sejati yang memahami kekuatan kata-kata. Lagu-lagunya tidak pernah berisi lirik yang kosong atau hanya mengikuti tren. Ia menciptakan karya dengan hati dan ketulusan, yang menjadi kekuatan utamanya. Gaya bermusiknya yang mengusung jazz-pop dengan sentuhan balada membuat karya-karyanya terasa unik dan berbeda dari musisi lain. Dalam setiap penampilannya, Tulus juga memancarkan aura sederhana tetapi penuh karisma, menjadikan dirinya inspirasi bagi banyak orang.

Sumber : masterpeopleid.wordpress.com
Sumber : www.nst.com.my

Kepribadian Tulus yang rendah hati juga menjadi daya tarik tersendiri. Di tengah industri hiburan yang sering kali penuh dengan drama dan kontroversi, Tulus tetap konsisten menjadi figur yang santun dan menjaga integritasnya. Ia jarang terlibat skandal dan lebih memilih fokus pada karya dan pesan-pesan positif yang ingin ia sampaikan. Salah satu kutipan terkenal dari Tulus adalah:
“Kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menciptakan manfaat bagi orang lain. Melalui karya, kita bisa menyentuh hati banyak orang tanpa harus mengenal mereka secara langsung.”Kutipan ini menggambarkan prinsip hidup Tulus yang sederhana tetapi bermakna mendalam. Ia percaya bahwa seni, khususnya musik, adalah medium yang bisa menghubungkan manusia dan menyampaikan pesan positif kepada dunia.

Prestasi Tulus di dunia musik tidak hanya diakui di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. Ia telah menerima berbagai penghargaan bergengsi seperti AMI Awards, NET. Indonesian Choice Awards, dan Anugerah Planet Muzik. Tak hanya itu, ia juga beberapa kali mewakili Indonesia di acara-acara internasional, membuktikan bahwa musik Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing di dunia. Tulus adalah contoh nyata bahwa kesuksesan sejati datang dari ketulusan hati dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Dengan suaranya yang menenangkan, liriknya yang menyentuh, dan kepribadiannya yang rendah hati, ia telah menginspirasi jutaan orang untuk mencintai diri sendiri, bersyukur, dan terus bermimpi. Melalui setiap nada dan kata, Tulus telah menjadi bagian dari hidup banyak orang. Bagi para penggemarnya, ia bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang teman yang hadir melalui setiap lagu, membawa ketenangan, harapan, dan semangat dalam hidup. Tulus adalah simbol dari keindahan musik Indonesia yang tak akan lekang oleh waktu.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *