Makna mendalam puisi “Guru” karya Kahlil Gibran

Puisi “Guru” karya Kahlil Gibran, Kahlil Gibran adalah seorang penulis, penyair, novelis, dan seniman filsafat Lebanon-Amerika yang lahir pada 6 Januari 1883 di Bsharrī, Lebanon. Puisi “Guru” ini terdapat didalam buku yang terkenal yaitu buku The Prophet, buku ini berisi 26 prosa fabel yang diterbitkan pada tahun 1923 oleh Alfred A. Knopf. Terdapat kumpulan prosa puisi, yang meliputi berbagai tema seperti cinta, kebebasan, kematian, dan tentu saja, pendidikan. Salah satunya yaitu puisi “Guru” yang membahas mengenai guru. 

Puisi berjudul “Guru” ini memiliki banyak makna yang ada di setiap baitnya. Memiliki makna yang mendalam mengenai hubungan seorang guru dan siswa serta hakikat dalam belajar dan pengetahuan.

  • Larik  1 sampai dengan 3 memiliki makna bahwa seseorang yang ingin menjadi guru atau memiliki peran sebagai seorang pembimbing harus menguasai dan memahami dirinya sendiri, karena seorang guru bukan hanya harus memiliki pengetahuan tetapi juga harus melakukan apa yang mereka ajarkan karena apa yang disampaikan sangat berpengaruh terhadap kehidupan siswa atau orang lain.
  • Larik 4 sampai dengan 5 memiliki makna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan melalui kata-kata, guru yang baik bukan hanya guru yang fasih berbicara tetapi yang dapat menunjukkan nilai-nilai yang mereka ajarkan melalui tindakan dan sikap di kehidupan sehari-hari. Keteladanan yang diberikan oleh seorang guru akan lebih mudah diingat dan ditiru oleh para siswanya dari pada sekadar kata-kata.
  • Larik 6 sampai dengan 9 memiliki makna seseorang yang mau mengoreksi dan membimbing dirinya sendiri lebih layak mendapatkan penghormatan tinggi daripada seseorang yang hanya fokus mengoreksi dan membimbing orang lain tanpa melihat diri sendiri. Dengan ini bahwa seorang guru harus introspeksi diri dan kesadaran diri dalam pengajaran, guru yang baik tidak hanya memperbaiki perilaku siswa atau orang lain tetapi juga berusaha untuk memperbaiki kekurangan dalam dirinya sendiri.

Puisi ini menekankan bahwa menjadi guru yang baik memerlukan kejujuran dalam diri, keteladanan, dan kemauan untuk terus belajar dan memperbaiki diri sendiri. Guru yang baik adalah mereka yang mampu mencerminkan ajaran mereka dalam tindakan dan perbuatan, bukan hanya dalam kata-kata.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *