Film ini berlatar beberapa tahun setelah Rini (Tara Basro) selamat dari kejadian yang menimpa keluarganya. Setelah kehilangan Ibu (Ayu Laksmi) dan Ian (Muhammad Adhiyat), adiknya, Rini bersama bapak (Brotn Palarae) dan adik-adik lainnya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz) memilih untuk tinggal di rumah susun. Niat mereka pindah ke rumah susun itu untuk menghentikan teror, namun mereka tetap saja mendapat teror bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya.
Suatu hari, dikabarkan akan ada badai besar yang melanda. Badai tersebut diramalkan menyebabkan banjir, terutama dataran yang lebih rendah seperti lokasi rumah susun mereka. Beberapa jam sebelum badai, terjadi kecelakaan elevator di rumah susun mereka yang memakan banyak korban jiwa.
Karena terjadi badai, pemakaman jenazah para korban pun tertunda dan harus di semayamkan dulu di rumah susun. Kepergian sebagian penghuni rumah susun karena tak ingin terjebak badai, membuat rusun menjadi sepi dan menambah kesan yang menyeramkan. Kesan seram itu bertambah ketika listrik rusun itu mati.
Sejak itulah malam penuh teror horor terjadi. Mulai dari para korban yang menjadi pocong, serta kemunculan sosok yang menyerupai ibu. Teror-teror itu pun terus bermunculan, hingga Rini tersadar sedang berada di suatu tempat yang dipenuhi dengan pocong. Di tempat itu juga Rini melihat Ian yang terlihat seperti sedang memimpin pocong-pocong itu membaca mantra.
Sosok ibu ini dikalahkan oleh seorang reporter yang bernama Budiman (Egi Fedly). Budiman mengalahkan sosok ibu menggunakan alat yang bernama Pear of Anguish. Pear of Anguish adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk menyiksa perempuan yang diduga sebagai penyihir pada abad ke-16. Dengan alat tersebut, sosok ibu pun terpental dari Rini.
Raminom bukanlah setan yang paling kuat dan berkuasa.
Raminom bisa takut hanya dengan melihat alat fear of anguish (alat
penyiksaan di abad pertengahan yang biasa digunakan untuk para wanita
yang dicurigai sebagai penyihir).
Jadi, kemungkinan besar, Raminom adalah penyihir di abad pertengahan
yang kebetulan jiwanya kekal menjadi setan.
Darminah sendiri merupakan nama karakter musuh di film Pengabdi Setan
tahun 1982 lalu. Dia diceritakan sebagai penyihir yang mengincar
orang-orang yang jauh dari Tuhan.
Namun, yang masih jadi pertanyaan, apakah sosok Darminah di Pengabdi
Setan versi Joko Anwar ini sama dengan versi Pengabdi Setan tahun 1982.
Sumber Artikel berjudul “Penjelasan Ending Film Pengabdi Setan 2, Ini
Hubungannya dengan Sekte Raminom, Akankah Ada Pengabdi Setan 3?”,
selengkapnya dengan link: https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-1135246413/penjelasan-ending-film-pengabdi-setan-2-ini-hubungannya-dengan-sekte-raminom-akankah-ada-pengabdi-setan-3?page=all Baca berita lebih nyaman dan kekinian, yuk download aplikasi Pikiran Rakyat Mobile:
- – Android: bit.ly/PikiranRakyatMobile- iOS: apple.co/3Wcr42n