Ciri khas suku Asmat terkenal dengan kemampuan mereka dalam membuat seni yang indah dan rumit. Pahatan kayu asmat diukir dengan tangan menggunakan pealatan sederhana seperti kapak batu dan pisau tulang. motif-motif yang sering digunakan dalam seni pahat Asmat adalah manusia hewan dan elemen alam lainya. Perahu lesung adalah sebuah perahu yang terbuat dari tebangan pohon berongga. Perahu tersebut mempunyai arti hiasan berupa ukiran lukisan pada didnding luar perahu, perahu-perahu yang dipergunakan sehari-hari sangat minim hiasanya. Namun demikian, bagi suku Asmat hiasan pada perahu lesung mempunyai arti yang penting. Arti dari perahu lesung merupakan hubungan antara masyarakat yang masih hidup dengan lelehur yang suda lama tiada.
(sumber foto wikipedia)
Perahu asmat adalah suatu perahu tradisional yang dibuat oleh Suku Asmat untuk dipergunakan sebagai alat transportasi didaerah pedalaman. terdapat dua jenis perahu lesung, yaitu perahu untuk keluarga dan perahu untuk klan. Perahu untuk keluarga biasanya lebih kecil, sekitar 4-7 meter dan mampu memuat 2-5 orang. Sedangkan untuk perahu khusus klan, berukuran lebih Panjang sekitar1-20 meter dan memiliki daya tampung 20 orang. Dayung yang dipergunakanpun biasanya dibuat dari kayu besi atau pala hutan karena ketahananya. Ukuran dayung cukup Panjang karena suku asmat biasa mengendarai perahu dengan posisi berdiri. Posisi berdiri adalah posisi siaga bila sewaktu-waktu mereka diserang musuh atau buaya. Karena kesiapsiagaan mereka, maka dayung yang dipergunakan umumnya berunjung lancip sehingga dapat digunakan sekaligus sebagai tombak.
(sumber foto wikipedia)